
Profil Personil Band Ungu
Makki (bass)
Makki (nama lengkap Makki O. Parikesit, lahir Jakarta, 23 Oktober 1971, bergabung 1996) adalah salah satu pendiri Ungu. Ketika sedang mengambil gelar di Indiana University, Amerika Serikat, Makki memperkaya kemampuan bermusiknya dengan bermain bersama sebuah band yang bernama Joint Session, yang selain menjadi band keliling di sekitar Midwest, juga merupakan band pembuka beberapa konser grup musik ternama seperti Toad the Wet Sprocket dan John Mellencamp. Ketika kembali ke Jakarta tahun 1996, Makki sempat bergabung dengan Harris Ioni dan beberapa sesi in-promptu sampai akhirnya membentuk UNGU.
Enda (gitar)
Enda (nama lengkap Franco Medjaya Kusuma, lahir Kudus, 4 Maret 1978, bergabung 2001) memulai karirnya sebagai teknisi gitar untuk gitaris band ini. Ketika kebutuhan akan gitaris kedua muncul, Enda membuktikan bahwa ia adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi itu. Lulusan fakultas hukum Universitas Sam Ratulangi ini mudah dikenali dengan sebuah anting di bawah bibirnya.
Oncy (gitar)
Oncy (nama lengkap Arlonsy Miraldi, lahir Palu, 2 Oktober 1981, bergabung 2003), yang sebelumnya bergabung dengan Funky Kopral, merupakan personil terakhir yang bergabung dengan UNGU. Dikenal sebagai gitaris yang energik dan bermusikalitas baik, kehadiran Oncy menjadi nilai tambah bagi UNGU.
Rowman (drum)
Semua lagu diciptakan sendiri?
Dari awal UNGU naik panggung, kita selalu membawakan lagu-lagu yang diciptakan sendiri. Beruntung kita produktif dalam menciptakan lagu. Dan kita senang karena lagu-lagu yang kita ciptakan ternyata mampu diterima di telinga pendengarnya.
Setelah album LAGUKU?
Nggak nyangka! Pertama kita senang karena akhirnya punya album. Kedua karena single pertama “BAYANG SEMU” menjadi ost. sinetron ABG yang pada waktu itu tayang di RCTI mampu membawa UNGU berkeliling ke berbagai kota di Indonesia. Sepanjang tahun itu, UNGU tampil di hampir 100 panggung!
Lalu?
Kita mulai memikirkan album kedua. Materi album kedua mulai kita kumpulkan selama perjalanan tour ke seluruh Indonesia. Berat memang, kadang jenuh, apalagi ternyata deadline semakin dekat. Jadi lah UNGU bikin lagu dimana saja kita bisa. Di bis, pesawat, kapal, sepanjang perjalanan kita usahakan untuk menciptakan lagu.
Jadi kapan album kedua dirilis?
Judulnya kejar tayang… Album kedua dikerjakan dalam waktu yang lumayan singkat, cukup 3 minggu. Kerja keras memang, sering tidur di studio Hijau, telat makan karena ngejar jadwal take, tapi semua itu terbayar dengan selesainya album kedua kita, TEMPAT TERINDAH yang kemudian dirilis di awal tahun 2004.
Seru?
Sudah tentu… untuk membuat video klip dari single pertama kita “KARENA DIA KAMU” aja UNGU sampai rela ditangkap polisi karena membuat macet jalan protokol. Kenapa? Karena di video klip tersebut, UNGU main di atas trailer panjang yang berjalan mulai dari jalan thamrin, sudirman, semanggi sampai ke daerah senen… bisa dibayangkan betapa macetnya jalan hari itu hehehehe…. ?
Album kompilasi?
Diantara promo album kedua dan show di berbagai kota, UNGU juga menyempatkan diri untuk menciptakan dan menyanyikan lagu di luar album kita. Contohnya kita ikut menyumbangkan lagu “CIUMAN PERTAMA” untuk ost Buruan Cium Gue yang akhirnya harus ditarik dari peredaran. Kemudian UNGU juga mengaransemen ulang lagu “BIMBI” milik tante Titiek Puspa. Terakhir, UNGU dipercaya om Chrisye untuk menciptakan dan berduet di lagu “Cinta Yang Lain”.
Sempet mau bubar?
Hahahaha….. berantem sampai nggak saling komunikasi, sudah pernah kita jalani. Tapi justru hal-hal seperti itu yang membuat UNGU semakin kuat dan semakin erat juga semakin mengenal satu sama lain. Isu bubar yang beredar waktu itu, justru membuat kami ingin membuktikan kekuatan UNGU dengan album ketiga.
Jadi?
Yaa… Dirilis lah album ketiga “MELAYANG” di awal Desember tahun 2005. Dengan gambar sayap pesawat di cover album, UNGU ingin bisa terbang dan menerbangkan semua keinginan, cita-cita dan harapan kita berlima juga penikmat lagu UNGU.
Prestasi?
Album MELAYANG jadi salah satu pencapaian UNGU yang terbesar saat ini. Dengan pencapaian itu, UNGU punya target yang lebih besar lagi. Kekuatan lagu dan lirik “DEMI WAKTU” membuat album ini meraih Platinum Award di bulan pertama penjualannya. Padahal kami baru menerima Platinum Award untuk album “LAGUKU” setelah hampir 2 tahun album tersebut dirilis. Tidak lama setelah itu, UNGU kembali menerima Double Platinum Award untuk album MELAYANG. WOW! Kejutan yang menyenangkan buat kami berlima.
Merambah pasar asia?
Sebelum album MELAYANG dirilis, sudah ada 4 perusahaan rekaman dari Malaysia yang ingin mengedarkan album ini di negara jiran tersebut. Kebanggaan tersendiri buat UNGU karena akhirnya album Melayang juga dirilis di Malaysia awal Maret 2006. Dan ternyata sambutannya luar biasa...